Punya Anak Itu....

 

Percaya atau tidak, semua wanita sebelum menikah, saat masih menikmati kesendirian (maksudnya bukan hidup sendirian ya, tapi menikmati hidup tanpa pasangan dan masih santai aja bareng temen-temennya serta lebih banyak waktu sama keluarga), pasti pernah berkhayal dilamar, menikah dengan sosok lelaki yang dicintainya sampai memiliki buah hati dan hidup berasa sempurna seperti di dongeng atau sinetron. Tapi percayalah, setelah khayalan itu terjadi nyata, ada masa dimana kita juga merindukan masa-masa itu. Bukan berarti kita tidak bersyukur dengan nikmat yg Alloh berikan berupa titipan buah hati serta pasangan hidup ya, tapi secara ga sadar manusia itu selalu memimpikan sesuatu yg belum terjadi dan juga selalu ingin kembali lagi ke masa sebelum mimpi itu terjadi. Kenapa? Yaa manusiawi sih. 


Yang penting ya, kita melihat ke belakang itu untuk menjadikan pembelajaran supaya hidup di masa depan kita lebih baik. Jangan pernah menyesali apa yang telah terjadi bahkan ingin kembali ke masa lalu. Karena kan waktu terus berjalan dan kita harus tetap bersyukur dengan segala yang terjadi di hidup kita. 


Lah kok malah manjang, kan niatnya mau bahas rasanya punya anak ya hihi. 


Bagiku, anak adalah titipan yang luar biasa. Karena setelah punya anak, aku sadar bahwa menyusun skripsi, revisi dosen pembimbing bahkan nilai mata kuliah D itu ga ada apa-apanya.


Aku baaaanyaaaak sekali belajar, padahal anakku baru 16 bulan sekarang usianya. Banyak hal baru yang aku alami. Semua ibu juga pasti merasakannya. Hanya ibu loh yang bisa ngerasain mandi secepat kilat (hiperbola banget sih ini bahasanya). Tapi emang bener secepat itu mandinya, bahkan saat lagi mandi pun yang terngiang di telinga itu suara anak nangis atau manggil-manggil. Padahal anaknya lagi nyenyak tidur atau anteng main sama ayahnya. 


Setelah jadi ibu juga aku bisa makan cepat. Padahal dulu kalo makan tuh lamaa bahkan jarang dihabisin. Tapi sekarang bisa makan cepat dan selalu habis. Loh kenapa? Mungkin efek laper karena menyusui ya atau karena emang yang dipikirin hanya bagaimana caranya biar makannya cepet beres gitu wkwk. Ah sudahlah jadi ngawur juga nih aku.. 


Intinya setelah punya anak, aku lebih sensitif termasuk sama omongan orang haha. Dikit-dikit melow apalagi kalau udah ada yang komen soal tumbuh kembang anak. Bahkan menu makan buat besok pun udah galau dipikirin dari malemnya. Belum lagi kalau anak lagi nolak dikasih makan, beuh bukan main itu sedih sama galaunya. 


Tapi ya kadang emosi aku tuh masih sulit dikontrol. Masih ingin marah bahkan suka kelepasan ngomong pakai nada yg agak tinggi. Duh, maafin buna ya nak, buna masih belajar dan akan terus belajar menjaga, merawat dan mendidikmu dengan sangaat baik. 

Menjadi ibu itu tidak mudah. Setiap hari emosi campuraduk. Bisa seneng tiba-tiba, melow tiba-tiba bahkan rasanya kalau bisa ingin menghilang saja. Tapi perjuangan kita dari mulai mengandung buah hati tercinta harus dilanjutkan loh, ga bisa berhenti di tengah jalan. Yuk, kita semangat terus belajar menjadi ibu yg kelak menjadi kebanggaan anak kita sendiri. Aku belum terbayang bagaimana rasanya saat anakku nanti mengucapkan : Buna, aku bangga dan bersyukur memiliki ibu yang hebat sepertimu. Aaaaaaw pasti itu rasanya nano-nano. 


Gakan habis nih obrolan kalau terus mengungkapkan rasanya menjadi seorang ibu. Pokoknya bagiku semua ibu itu hebaaaat !


Komentar

Postingan Populer