Ceritaku Soal Full Time Mom dan Working Mom..


Hii moms, kalau di awal-awal aku memberikan pertanyaan seperti ini : Pilih mana antara full time menjadi seorang ibu dan istri atau seorang ibu dan istri sembari bekerja?


Tentu jawabannya tergantung apa yang sedang dirasakan dan dijalani sekarang. Bahkan kalau yg pernah mengalami keduanya seperti aku, mungkin akan berbeda lagi jawabannya. Ya, bagiku sebenernya seorang ibu itu semuanya hebat, baik yang memilih bekerja membantu perekonomian keluarga maupun yang memilih untuk fokus mengurus anak dan suami di rumah.


Kalau aku sendiri disuruh milih, jujur gabisa milih salah satunya. Dua duanya banyak sisi positifnya menurutku. Tergantung kebutuhan keluarga dan kita sendiri menyikapinya seperti apa.


Ya mungkin emang setelah tidak bekerja, kebutuhan kita sedikit dikesampingkan dan lebih fokus pada anak dan suami. Tapi yang kurasa, jiga dibawa happy yaa kita juga pasti bawaannya akan terus positif.


Dulu saat bekerja, bangun tidur aku fokus ngerjain untuk keperluan anak seperti masak untuk sarapan, nyiapin baju, dll. Setelah itu aku fokus pada persiapanku sendiri untuk bekerja. Bahkan kadang, aku pergi saat anakku masih tidur. Kalau lagi jam istirahat, aku selalu videocall untuk sekedar melihat anakku lagi apa. Di tempat kerja bawaannya tuh inget anak terus, apalagi anakku pas ditinggal kerja itu masih kecil bgt, baru 2 bulan usianya. Kadang aku juga khawatir, Asiku cukup apa tidak untuk memenuhi kebutuhan anakku kalau sambil kerja. Saat jam pulang tuh ga ada sedikitpun keinginan buat nongkrong dulu atau sekedar mampir buat beli apa yg ku mau, inginnya langsung pulang biar bisa cepet liat anak. Eh tapi saat pulang kadang anakku juga lagi tidur bahkan bablas sampe malem. Dia cuma bangun saat mau nyusu. Ga ada waktu aku main sama dia, karena polanya hampir seperti itu tiap hari, kecuali hari libur.


Dan sekarang saat aku jadi full mom, waktuku seakan akan memang semua tersita untuk kebutuhan anak, suami dan rumah. Kadang emosiku jadi ga menentu, karena pasti ada rasa jenuh, cape, kesal dll. Tapi aku juga seneng banget karena bisa melihat perkembangan anak secara nyata, melihat tingkahnya detik per detik, dan memenuhi apa yang dibutuhkan anak (sekarang anakku 18 bulan). Aku juga bisa memeluk dan mencium anakku setiap saat dan masih banyak lagi hal positif lainnya.


Jadi sebenernya bagiku semuanya kembali ke pilihan masing masing dan kita harus bertanggung jawab serta siap menerima konsekuensi atas pilihan kita.


Ingat, semua ibu itu hebat!!!!!


Komentar

Postingan Populer