Selepas Lahir Anak Pertama Secara SC, Aku Langsung Cacar

Pengalaman ini tentunya dialami juga oleh sebagian wanita di dunia. Tapi aku tidak pernah menyangka sebelumnya, karena setauku cacar air hanya akan dialami satu kali selama hidup oleh semua orang. Tapi ternyata, aku sendiri mengalaminya dua kali. Masih inget banget dulu pas masih SD aku sudah mengalami cacar. Dan qodarulloh, untuk yang kedua kalinya aku mengalami cacar lagi tepat seminggu setelah lahiran anak pertamaku, pas banget pas acara akikahan.

Saat itu, aku bener-bener ngerasa down. Kenapa? selain masih merasa sedih karena harus lahiran secara SC, saat aku masih merasakan cenat cenutnya jahitan di perut, ada serangan cacar di seluruh tubuh, lebih banyak dari pas aku kecil.

Oh iya seharusnya aku juga ga harus sedih karena lahiran SC, karena katanya sakitnya sama aja, cuma recovery nya memang lebih lama. Tapi aduh itu ada aja omongan-omongan yang sampe ke telinga seperti : Kenapa kok SC? Ih anak sekarang mah ya lahirannya dikit-dikit SC , Enak banget ya lahirannya ga ngerasain sakitnya mules dll?
Jujur dulu sempet sedih denger kata-kata itu, tapi it's ok aku yang menjalaninya, aku yang merasakannya dan justru harus bersyukur karena anakku masih selamat disaat air ketuban sudah habis saat masih pembukaan 1.

Kembali ke cerita soal cacar air, awalnya ada satu tumbuh di tangan dan terasa sakit. Aku kira, yaudah mungkin cuma kuman air. Tapi kok lama-lama seluruh badan terasa gatal tapi sakit gitu ga enak. Akhirnya setelah selesai acara akikahan anakku, aku minta tolong suami buat ngecek punggung dan didapati beberapa benjolan seperti cacar air.

Satu malam setelah itu, aku demam sampe menggigil. Tidur ga enak serba sakit dan perih, karena makin banyak bintik bintik cacar di tubuhku. Terpaksa aku menjauh dulu dari anakku dan harus pumping ASI supaya tidak kontak langsung dengan anak. Kenapa? Ya semua orang juga tahu cacar air menyebar dan penularannya itu cepat.

Aku belum ke dokter waktu itu, karena nganggap yaudah terima aja semoga sakit yang kualami menjadi pelebur dosa. Tapi 2 hari berlalu rasanya makin perih dan demam ga turun-turun. Akhirnya aku ke dokter terdekat supaya dikasih obat penahan sakit dan gatal.

Sebelum ke dokter aku sempet googling, kenapa bisa mengalami sakit 2 kali? Dan mengutip laman halo dokter, berdasarkan salah satu kasusnya dianalisis dalam studi di tahun 2015 berjudul Reinfection of Varicella zoster in a vaccinated adult. Kasus ini memperlihatkan terjadinya re-infeksi cacar air pada orang dewasa (19 tahun) yang terkena cacar di umur 5 tahun dan melakukan vaksinasi saat berumur 15 tahun.

Pernyataan itu juga diperkuat dengan penjelasan dokter yang memeriksaku, katanya setelah dulu sembuh dari penyakit cacar air waktu kecil, virus cacar air sebenarnya tidak sepenuhnya hilang di dalam tubuh. Virus tersebut masih menetap di dalam tubuh tapi dalam keadaan “tidur” atau tidak aktif. Terus katanya setiap orang dikatakan terkena cacar dua kali ketika virus cacar air yang berstatus dorman kembali aktif menginfeksi di dalam tubuh.

Dokter bilang virus cacar air yang aktif kembali akan menimbulkan herpes zoster atau cacar api. Gejala herpes zoster memang hampir mirip dengan infeksi varicella zoster, tapi salah satu yang membedakannya adalah pola lokasi lentingnya.

Inget banget dulu dokternya ngasih penjelasan sambil memperlihatkan buku kayak paririmbon dokter gitu. Mungkin karena aku banyak nanya kali ya dan supaya lebih jelas aja bisa ku baca langsung.

Oke singkat cerita, cacar itu baru mereda setelah hampir 2 minggu nempel di tubuhku. Tapi karena itu cacar api, bekasnya bener bener membandel. Tubuhku udah kayak boneka polkadot aja saking banyak bekasnya. Alhamdulillah yang di bagian kulit terlihat seperti tangan, muka, kaki, sudah hilang sekarang.

Intinya sih, setelah kejadian itu aku makin sadar bahwa kita harus selalu bersykur di semua situasi. Karena Allah tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hambanya.

Tetap tersenyum dan bersyukur, selamat berjuang untuk seluruh wanita di dunia 😊😊